Tuesday, January 18, 2011

Lagu Tentang Gayus Jadi Fenomena di Awal 2011

Lagu 'Andai Aku Gayus Tambunan' menjadi fenomena di awal 2011. Pasalnya, meski lagu ini hanya dirilis via YouTube, lagu ini tak hanya mampu mendongkrak penghasilan para pengamen dan diunduh puluhan ribu orang sebagai ring back tones (RBT) hanya dalam beberapa hari setelah dipublikasikan, namun penyanyi dan pencipta lagunya pun diancam akan diculik.

Harian Media Indonesia, Selasa (18/1/2011), menyebutkan, sejak lagu itu tayang diYouTube pada 13 Januari 2011, hingga 17 Januari 2011 malam, sebanyak 78.175 orang telah mengunduh lagu itu untuk dijadikan RBT. Sementara RCTI memberitakan, karena menyanyikan lagu itu, para pengamen di Tangerang mendapat penghasilan lebih banyak dari biasanya.

"Kalau biasanya para pengamen hanya mendapat penghasilan Rp. 50 ribu, tapi setelah mengamen dengan menyanyikan lagu Anda Aku Gayus Tambunan, penghasilan mereka naik menjadi Rp. 100-150 rubu per hari," ujar presenter televisi swasta tersebut.

Ancaman terhadap penyanyi dan pencipta lagu itu, Bona Paputungan, terjadi Senin (17/1/2011) ketika sedang diwawancarai wartawan di kediamannya di kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Media Indonesia mengabarkan, saat wawancara dengan Bona berlangsung, seseorang menelepon pria berusia 32 tahun itu, dan mengatakan kalau dirinya dari Densus 88 Anti Teror.

"Kamu tahu enggak lagu yang kamu buat itu menghebohkan seantero Nusantara. Kalau kamu macam-macam, kamu dan keluargamu akan saya comot," ancam si penelepon.

Lagu Andai Aku Gayus Tambunan demikian cepat meroket karena mengusung tema yang sedang hot saat ini, yakni kasus mafia pajak Gayus HP. Tambuanan yang meski sedang ditahan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, namun tetap dapat pelesiran ke Bali, Makau dan Ghuangzou di China, Singapura, serta Kuala Lumpur (Malaysia). Simak petikan refrainnya di bawah ini ;

"Andai ku Gayus Tambunan....
Yang bisa pergi ke Bali....
Semua keinginannya... pasti bisa terpenuhi....
Lucunya di negeri ini....
Hukuman bisa dibeli....
Kita orang yang lemah... pasrah akan keadaan
..."

Lagu ini jelas merupakan sindiran dan kritikan tajam atas perlakuan istimewa aparat kepolisian terhadap Gayus yang menyalahi peraturan dan melukai rasa keadilan. Apalagi Bona pernah mendekam di Lapas Kelas II A Kota Gorontalo pada 11 Maret hingga Oktober 2010 akibat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Bona mengaku, selama dirinya dipenjara, hidupnya sangat pahit dan sulit karena semuanya serba diatur dan gerak-geriknya, juga gerak-gerik napi lain yang dipenjara bukan karena kasus korupsi, selalu diawasi.

"Kami bangun jam setengah lima pagi, lalu salat Subuh. Setelah itu, apel pagi. Semuanya diatur. Pokoknya sangat sulit," katanya seperti dikutip dari JPNN.com.

Bona mengakui, napi kelas teri seperti dirinya memang sering dianaktirikan. Bertemu dengan keluarga saja harus mengikuti waktu besuk. Selain itu, tidak boleh. Apalagi sampai keluar lapas dan menghirup udara bebas. Tapi sudah menjadi rahasia umum, yang namanya pejabat, koruptor, dan orang berduit yang masuk penjara akan mendapatkan perlakuan khusus, sama seperti Gayus.

"Teman-teman saya di lapas bilang, coba kalau kita seperti Gayus, pasti kosong ini penjara karena kita bisa jalan-jalan ke mana saja," ujar Bona lagi.

Diakui, dari sinilah ide membuat lagu 'Andai Aku Gayus Tambunan' muncul. Bahkan selain lagu ini, dia juga menciptakan sembilan lagu lagi yang bertutur tentang suka duka dirinya selama di penjara. Misalnya lagu berjudul Maaf yang menceritakan terpisahnya suami istri saat menjalani masa hukuman, dan lagu berjudul Markus (makelar kasus). Kesepuluh lagu itu direkam dalam format Mp3.

"Saya memang orang entertain. Saya hobi nyanyi. Tapi, kalau ciptain lagu baru kali ini," imbuhnya.

Bila kita menyimak video klip Bona di YouTube, kita akan melihat adanya kemiripan wajah antara Bona dengan Gayus. Apalagi karena di video klip yang syutingnya dilakukan di Lapas Kelas II A Kota Gorontalo itu, Bona mengenakan wig yang mirip dengan wig yang dipakai Gayus ketika nonton tenis di Bali. Bona mengaku, ia sempat kesulitan mendapatkan wig itu, sehingga beberapa saat sebelum syuting, dia masih sibuk mencari-cari wig itu di salon-salon di sekitar kota Gorontalo. Kabarnya, sepuluh lagu ciptaan Bona akan dilaunching dalam bentuk album pada 23 Januari 2011 di lapas Gorontalo.

Soal ancaman yang diterimanya, kepada Gorontalo Post, Bona mengaku merasa sangat terancam.

"Terus terang saya ciut nyali. Baru kali ini saya dapat ancaman. Keluarga saya juga diancam," katanya.

Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Irawan Dahlan melalui Kasat I Direskrim AKBP Haddra Datulong mengatakan, pihaknya segera mengungkap masalah ancaman ini. "Kami sudah terima laporannya. Bona mengaku ada yang mengancam lewat telepon," ujar Hadra.

No comments:

Post a Comment