Tuesday, February 14, 2012

Film-film Yang Mengecewakan Penonton

Kesuksesan 'The Artist' menggondol penghargaan sebagai Film Terbaik di ajang Bafta Award pada Minggu 12 Februari 2012 lalu tak hanya membuahkan kekaguman, namun juga keterkejutan di kalangan masyarakat awam yang telah menyaksikan film tersebut. Sebab, menurut mereka, film itu bukan lah film yang terlalu enak untuk ditonton, sehingga di antara mereka, di antaranya penonton di kota Liverpool, Inggris, bahkan sempat meminta agar pengelola bioskop mengembalikan uang yang telah mereka keluarkan untuk membeli karcis.

Mengapa banyak yang kecewa? Jawabannya mudah; karena mereka tak menyangka film itu bisu alias tak bersuara, sehingga tak semua orang dapat nyaman menyaksikan film yang meski para pemerannya "mengoceh" sepanjang film ditayangkan, namun tak sepatah kata pun dapat mereka dengar. Kurangnya penjelasan saat promosi film dilakukan? Mungkin. Namun yang pasti, menurut Zimbio, bukan hanya The Artist yang membuat penonton kecewa. Ada dua yang lain. Film yang mana sajakah itu? Ini dia;

1. Film Drive


Judul film membuat orang membayangkan sebuah film yang dipenuhi adegan kebut-kebutan seperti 'Fast and the Furious', namun film yang dibintangi aktor Ryan Gosling ini ternyata tidak seperti itu. Seorang penonton wanita di kota Michigan, Amerika Serikat, kepada Zimbio mengatakan, trailer film ini menyesatkan.

"Film ini tidak seperti judul maupun trailernya, karena sangat minim adegan balapan mobil," keluhnya.

Drive bercerita tentang seorang sopir sewaan di kota Los Angeles yang membantu sebuah aksi pencurian. Si sopir kemudian jatuh cinta kepada tetangganya, seorang ibu muda yang hidup dalam bahaya ketika mantan suaminya kembali ke kehidupannya.


2. Film The Tree of Life

Film ini meraih Palme d'Or, penghargaan tertinggi dalam ajang Festival Film Cannes 2011. Namun kebanyakan penonton di kota Connecticut, Amerika Serikat, justru berfikir sebaliknya untuk film yang dibintangi Brad Pitt dan Sean Penn ini karena mereka tidak siap menyaksikan film dengan pendekatan metodis serta renungan eksistensial sang sutradara Terrence Mallick.

Untung, sebelum para penonton meminta ganti rugi, pihak bioskop telah mengambil langkah cepat. Mereka menaruh pengumuman bahwa tidak akan ada pengembalian uang karena penonton harus memahami bahwa 'Tree of Life' adalah film dengan visioner yang unik dan memiliki filosofis yang dalam.

Nah, jika Anda telah menonton film-film ini, apakah Anda sependapat dengan para sineas yang memberikan penghargaan tertinggi, atau justru mencela seperti umumnya penonton awam?

No comments:

Post a Comment